Pelatihan GAP Dan GBS
Sumber Gambar :Kota Serang - Dinas Kominfo Statistik dan Persandian Provinsi Banten menerima Pelatihan Gender Analysis Pathway (GAP) dan Gender Budget Statement (GBS) dari DP3AKKB Provinsi Banten, bertempat di Lt. 1 ruang rapat Sekretariat Dinas Kominfo, Area Gedung OPD Baru Pemprov Banten – Kota Serang, Kamis (09/03/2023).
Pelatihan yang menghadirkan narasumber dari Universitas Tiratayasa (Untirta) Serang yakni Yanto Azie Setya dan narasumber dari Dinas Kominfo yakni Analis Perencanaan Sofyan Nuryaman mengundang peserta yang terdiri dari pejabat fungsional, PNS dan Non PNS dilingkungan Dinas Kominfo.
Adapun beberapa hal yang disampaikan pada pelatihan tersebut antara lain bagaimana membuat GAP dan GBS untuk kegiatan yang berbasis responsif gender. Kegiatan yang berbasis responsif gender telah didukung oleh regulasi Peraturan Daerah Banten Nomor 10 Tahun 2005 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Daerah, sehingga telah diamanatkan bahwa tiap-tiap Perangkat Daerah dilingkungan Pemprov Banten harus memiliki kegiatan yang responsif gender, adapun tujuannya untuk mencapai kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan serta kebermanfaatan suatu kegiatan tersebut bagi laki-laki dan perempuan, sehingga antara laki-laki dan perempuan menerima manfaat yang sama tanpa diskriminasi.
Selain itu, terdapat tiga arah Pengarusutamaan Gender (PUG) antara lain pencapaian SDG’s, capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM), visi misi pembangunan kepala daerah. Terkait dengan tim kelompok kerja (pokja) PUG diketuai oleh Bappeda Provinsi Banten, sekretaris DP3AKKB, anggota yakni Perangkat Daerah dilingkungan Pemprov Banten.
Sebagai informasi, PUG merupakan strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi integral dari perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan daerah. Gender adalah konsep yang mengacu pada peran-peran dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan yang terjadi akibat dari dan dapat berubah oleh keadaan sosial dan budaya masyarakat. Analisis gender adalah proses yang dibangun secara sistematik untuk mengindentifikasi dan memahami pembagian kerja atau peran laki-laki dan perempuan, akses dan control terhadap sumber-sumber daya pembangunan, partisipasi dalam proses pembangunan dan manfaat yang mereka nikmati.
Agenda yang berkonsep interaktif dan komunikatif tersebut disertai mengambil salah satu contoh dari program kegiatan yang ada pada Dinas Kominfo tersebut dengan mengisi matrik GAP dan GBS. Agenda diakhiri dengan foto bersama panitia, peserta dan narasumber. Adapun saran dan masukan dari narasumber Diskominfo agar kegiatan PUG kedepannya dapat dibangun dalam sebuah platform atau media berbasis aplikasi/sistem sehingga memudahkan Perangkat Daerah dalam meng-input data-data yang dibutuhkan terkait responsif gender.