Rapat Penyusunan Kebijakan Percepatan Pengembangan Industri Gim

Sumber Gambar :

Kota Serang – Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Provinsi Banten tepatnya Bidang Ekosistem SPBE menggelar agenda Rapat Penyusunan Kebijakan Percepatan Pengembangan Industri Gim di Provinsi Banten, bertempat di Lt.3 Aula Dinas Kominfo – KP3B, Kamis (12/12/2024).


Agenda yang dibuka oleh Plt. Kepala Bidang (Kabid) Ekosistem SPBE H. Yakub, menghadirkan narasumber antara lain Ucu Nur Arief Jauhar selaku praktisi sekaligus Ketua ISEPA (Indonesia e-Sport Association) Provinsi Banten dan Agus Prihatna selaku Perancang Perundang-undangan Biro Hukum Setda Provinsi Banten. Agenda yang dimoderatori oleh Penelaah Teknis Kebijakan Dinas Kominfo tersebut mengundang peserta dari Perangkat Daerah dilingkungan Pemerintah Provinsi Banten.

Adapun yang disampaikan dalam agenda tersebut antara lain terkait aspek jaringan dan pemasaran pengembangan industri gim, aspek peraturan perundang-undangan, Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19 Tahun 2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional, Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 2 Tahun 2024 tentang Klasifikasi Gim. Berdasarkan peraturan tersebut, yang dimaksud dengan Gim yaitu piranti lunak dimana penggunanya dapat berinteraksi melalui piranti keras untuk bermain dan mendapat umpan balik audiovisual. Sedangkan yang dimaksud program percepatan pengembangan industri gim nasional adalah langkah yang disusun dalam bentuk kegiatan pengembangan industry gim nasional. Yang dimaksud klasifikasi gim adalah kegiatan pengelompokan permainan berdasarkan konten dan usia pengguna melalui asesmen yang dilakukan secara mandiri oleh penerbit dan hasilnya akan dilakukan uji kesesuaian oleh penguji klasifikasi gim.

Pada kesempatan tersebut, disampaikan bahwa alasan terselenggaranya agenda tersebut untuk mendorong pertumbuhan industry gim lokal yang mencakup berbagai aspek, mulai dari dukungna terhadap pengembangan talenta lokal, fasilitasi akses pasar, pemberian insentif, hingga perlindungan terhadap kekayaan intelektual. Adapun tujuannya yaitu untuk merancang strategi dan kebijakan yang komprehensif guna mendorong pertumbuhan industry gim. Maka dari itu, terselenggaranya kegiatan tersebut memerlukan kontribusi – kontribusi pemikiran dari seluruh perangkat daerah dilingkungan Pemprov Banten, selain merupakan tindak lanjut atas rapat koordinasi daerah (rakorda) gim beberapa waktu yang lalu.

Sebagai informasi, bahwa terkait hal tersebut diperlukan kolaborasi lintas sektor, mengingat perangkat daerah Provinsi Banten yang mengampu terkait pengembangan industry gim yaitu Dinas Pariwisata Provinsi Banten karena hal tersebut merupakan ekonomi kreatif dimana sebagaimana diketahui bahwa ekonomi kreatif merupakan ranah Dinas Pariwisata. Namun, peran Dinas Kominfo Statistik dan Persandian Provinsi Banten dalam hal ini sebagai dukungan jaringan internet atau bandwith dan hal lainnya terkait infrastruktur teknologi informasi. Sedangkan untuk perangkat daerah lainnya seperti Dinas Pemuda Olahraga (Dispora) berperan mendukung terkait kompetisi-kompetisi olahraga, Dinas Pendidikan Kebudayaan (Dindikbud) terkait penyelenggaraan ekstrakurikuler (ekskul) e-sport yang mana e-sport merupakan kegiatan positif yang dapat menghasilkan prestasi karena dalam e-sport juga sering terdapat gelaran kompetisi bahkan tingkat nasional. Dalam hal pengembangan industry gim di tingkat Provinsi, maka pemerintah daerah dapat mengadopsi strategi antara lain penyediaan infrastruktu pendukung, pelatihan dan pengembangan SDM, mendukung pembiayaan dan insentif, penyusunan regulasi dan kebijakan pendukung, promosi, pemasaran dan akses pasar, kolaborasi dengan industry kreatif lain dan sebagainya.

Seiring berkembangnya zaman yang semakin dinamis, kehadiran industry gim dapat memberikan peluang kesempatan untuk para pencari kerja,membuka lapangan usaha baru, mengangkat kearifan lokal budaya dan bahasa daerah, berkolaborasi dengan para seniman dan local creator, memberikan kesempatan bagi para pelajar untuk mengembangan kapasitas diri minat dan bakat, serta profesi, karena pemain gim atau sering kita sebut gammers, saat ini merupakan profesi juga.

Agenda yang berlangsung interaktif tersebut diakhiri dengan sesi diskusi pembahasan terkait agenda tersebut, dalam diskusi terdapat beberapa rekomendasi yang dituangkan kedalam matriks acara sebagai bahan tindak lanjut.

 


Share this Post